Rabu, 17 Maret 2010

Anakku Meme

Anakku MEME

Gadis kecil itu bernama Meme. Cantik, putih, lincah dan menggemaskan. Celotehnya yang polos dan kadang seperti wanita dewasa ketika dia menasehati atau menegur temannya yang salah. Tatapan matanya yang tajam ketika dia ingin tahu tentang sesuatu yang belum ia tahu. Protes kerasnya ketika ia merasa diabaikan. Suara merdunya ketika dia menyanyikan di tempat ibadah, dengan penghayatan penuh, jari-jarinya lincah menekan tuts-tuts piano. Gadis kecil itu begitu sempurna di mata seorang gurunya bernama Linda. Usianya baru 7 tahun ketika Tuhan memanggil dia untuk kembali ke pangkuan-Nya. Namun banyak hal yang sudah Meme tinggalkan untuk orang-orang yang mengasihi dan menyayangi dia. Bagaimana Meme mengajarkan tentang kasih yang tulus, perjuangan untuk bertahan hidup, tugas yang ingin dia selesaikan, namun tidak sempat dia lakukan karena Tuhan lebih dahulu memanggilnya pulang. Minggu itu ternyata minggu terakhir Meme bersekolah dan minggu terakhir pula Linda menjadi guru sekolahnya. Meme memang tidak seperti biasanya, ia lebih banyak diam dan cemberut ketika teman-temannya berebut pensil, kertas lipat, dan gunting. “Bu Linda, tolong gambarkan hati di kertas Meme ya…..?” suara manja itu akhirnya kudengar juga, kata Linda yang memang seorang guru penuh cinta kasih dan memotivasi terhadap setiap muridnya.
“Ya…meme, sini ibu Linda gambarkan hati buat Meme, nanti Meme yang potong dan tempel di Asturo ini dan Meme hiasi, minggu depan Meme kumpulkan ke bu Linda,” ucap bu Linda hati-hati sambil berpikir dan menebak-nebak sikap Meme hari itu. Bu Linda belum sempat bertanya, karena mengawasi anak-anak Sekolah yang sedang melakukan kreatifitas kelas. Dengan wajah gembira Meme menerima kertas yang sudah bu Linda gambar. Sambil berpamitan ia mencium pipi bu Linda penuh kasih sayang. Ya itu senyuman Meme yang terakhir, ciuman kasih Meme yang terakhir, dan pelukan Meme yang terakhir untuk ibu guru yang sangat baik. Malam itu badan Meme demam tinggi. Orang tuanya membawa dia ke dokter, namun dokter mengatakan Meme tidak apa-apa, hanya radang tenggorokan. Namun panas badan Meme tidak turun juga. Tengah malam kedua orang tuanya membawa Meme ke rumah sakit. Meme terkena demam berdarah dan harus diopname di Rumah Sakit. Kami semua mendoakan Meme karena trombositnya terus menurun. Syukur pada Tuhan keesokan harinya trombosit Meme mulai naik. Ia juga bisa berkomunikasi. Ia pamit kepada pembimbingnya karena tidak dapat mengikuti latihan ensamble musik, padahal ia ingin sekali latihan bersama teman-temannya. Kondisi normal ini tidak berlangsung lama karena trombosit Meme kembali menurun. Dalam keadaan kesakitan Meme masih ingat tugas sekolahnya yang belum sempat ia kerjakan.
“Ma…, Meme belum kerjakan tugas sekolah Meme.Apakah Meme bisa sekolah lagi Ma?” tanya Meme kepada mamanya, yang tidak pernah terlelap sedetikpun untuk menjaga anak bungsunya.
“Memeku sayang, meme berdoa sama Tuhan ya…, minta Tuhan sembuhkan supaya Meme bisa sekolah lagi,” hibur sang mama.
“Meme sayang sama bu Linda Ma, dia guru sekolah Meme yang paling baik. Bu Linda tidak pernah bisa marah meskipun kadang teman-teman nakal dan ramai. Sampaikan maaf Meme pada bu Linda ya Ma… karena Meme belum mengerjakan tugas dari bu Linda, ” pinta Meme pada mamanya.
“Ya.., Me….. Pasti bu Linda bisa mengerti, kan Meme sedang sakit.”
“Ma…., meme ingin berdoa….kita berdoa ya ma.. Meme yang doa ya Ma.”ajak anak mungil nan manis itu.
“Ya, sayang…...”jawab mama yang sangat mengharapkan anaknya segera sembuh.
“Tuhan, Engkau sangat baik pada Meme, Engkau ijinkan Meme sakit karena Tuhan ingin Meme punya waktu untuk istirahat, Tuhan…., Meme ingin hidup lebih lama lagi, Meme ingin terus bernyanyi untukMu, Meme ingin sekolah lagi…, Meme juga ingin bermain ensamble musik dengan teman-teman Meme... Kabulkan doa Meme ya Tuhan…., karena Meme masih ingin memberikan dan melakukan hal yang terbaik untuk Tuhan dan semua orang…..,Amin.” Air mata keprihatinan sang mama menetes dari mata sang mama yang sangat mencintai anaknya.
Setelah berdoa Meme bisa tidur nyenyak. Namun Tuhan berkehendak lain, Meme tiba-tiba koma. Tubuhnya membiru dan perutnya membesar. Aku buru-buru ke rumah sakit begitu membaca sms dari orang tuanya. Aku masuk ruang ICU. Kulihat tubuh kecil itu tergolek tak berdaya. Banyak selang terpasang di tubuhnya. Linda menjerit dalam hati….”Tuhan….”, mengapa Engkau berikan sakit itu pada Meme, kalau boleh aku mau menggantikan tubuh mungil itu…, namun itu tidak bisa. Aku tidak tahu harus berkata apa, mulutku hanya berdoa memohon Tuhan sembuhkan Meme. Aku benar-benar tidak tega melihat Meme dalam keadaan koma. Namun Tuhan lebih menyayangi Meme, Ia memanggil Meme pulang ke Surga. Sepanjang malam itu aku tidak mampu memejamkan mataku barang sedetikpun. Bayangan Meme selalu menari-nari dalam pikiranku. Semua tentang Meme tak dapat aku lupakan. Dia yang tidak pernah absent Sekolah, dia yang selalu bersemangat bermain ensamble musik dan selalu cerdas di dalam kelasnya.
Magnifikat, dia yang hampir setiap acara tampil di depan para orang tua murid untuk bernyanyi dengan suara indahnya. Dia yang meminta umur panjang karena ingin terus bebrbuat sesuatu hal yang terbaik untuk semua orang dan juga bagi Tuhan. Pembaca yang terkasih banyak pelajaran yang kita dapat dari cerita ini, ketika Tuhan masih memberi kita kesempatan untuk hidup, mengapa kita tidak sungguh-sungguh melakukan hal yang terbaik untuk umat manusia dan juga untuk Tuhan. Mengapa kita tidak memiliki hati yang tulus seperti anak kecil…? Seandainya hari ini adalah hari terakhir kita hidup, berilah yang terbaik di dalam hidup ini, untuk diri kita sendiri dan bagi semua orang. Berbuatlah sesuatu yang terbaik dalam hidup ini, yaitu kasih dan perbuatan sehingga ketika kita harus menghadap Tuhan, sudah berbuat yang terbaik untuk kita sendiri dan untuk orang lain. Pepatah China mengatakan “Co Hau See I Ting Te Hau See” (Berbuatlah baik agar mendapatkan yang terbaik). Salam perubahan dari saya Petrus Mulyono Subroto dan pembaca yang terkasih, saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi, dengan menghubungi saya di 085239185568 atau 0380 8111788.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar