Jumat, 19 Oktober 2012

Bukan Kebetulan

Bukan Kebetulan
Kita ada hari ini buka karena kekuatan kita, namun kita ada hari ini karena Tuhan sudah ada rencana dalam hidup kita. Saya bertemu dengan seorang pekerja yang bekerja di sebuah perusahan, karena malu dan takut maka dia tidak berani berkata pada atasannya bahwa dia tinggal berada jauh dari tempat kerjanya. Jalan kaki kira – kira 10 km dalam sehari ia berjalan. Kebetulan saya kenal baik dengan atasannnya dan saya tanya pada pekerja tadi, bersediahkah jika nanti perusahaan memberi sebuah tempat yang layak untuk tinggal semacam mes karyawan. Dan pekerja itu berkata “ya”, dan saya sampaikan kepada atasannya yang kebetulan adalah teman saya, dan alhasil adalah memang di berikan tempat tinggal. Betapa bahagianya pekerja itu, cerita di atas hanyalah sepenggal fenomena dunia yang nyata di mana kita ada sekarang. Pekerja itu tak pernah meminta kepada saya, untuk menyampaikan kepada atasannya agar di beri mes untuk dia. Namun saya sudahlah menyampaikannya kepada atasannya, itu bukan sebuah kebetuan. Tuhan sudah siapkan saya untuk menyampaikan kepada atasannya, inilah yangt disebut rencanya yang indah. Semua kejadian bukanlah kebetulan, namun sudah ada dalam cerita Sang Kuasa. Ketika merasa tak ada artinya dalam hidup ingatlah bahwa kita ada di dalam dunia ini adalah berarti dimata Tuhan. Dan ingatlah hari ini adalah kesempatan untuk kita dapat melanjutkan perjuangan hidup yang masih panjang, terhampar jalan di depan kita, untuk kita lalui. Oleh sebab pergunakanlah kesempatan itu dengan sebaik baiknya, karena kita ada dalam rencana Sang Kuasa yang besar. Mungkin kita tak pernah sadar bahwa ada seseorang datang untuk menolong kita, yang sudah ada dalam rencana Tuhan dalam hidup kita. Jangan pernah merasa kecil karena kita sesungguhnya besar, sebab kita tidak ada di dunia ini yang sama dengan kita, dari bentuk wajah, bentuk tubuh dan lain – lain, bahkan sidik jaripun tak ada yang sama dengan kita dalam miliaran orang di dunia ini, sebab kita sangatlah special. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di facebook dengan alamat mulyono, soebroto. Twitter @mulyonosoebroto dan blog spot http://bit.ly/progresifkupang.com.

Kamis, 11 Oktober 2012

PERCAYALAH

PERCAYALAH
Sebuah cerita yang mungkin sudah pernah di dengar dalam kehidupan kita, awalnya seutas tali yang di pasang di antara dua gunung yang tinggi. Di tengahnya sudah barang tentu jurang yang dalam, seutas tali itu adalah jembatan antara gunung satu dan gunung yang lain. Seorang akrobat yang benari menyebrangi tali itu hingga dia sampai menyabrang dari satu gunung ke gunung lain. Tanpa takut seorang akrobat itu berjalan dengan tenang dan kembali lagi menyebrangi tali itu. Para penontonpun bersorak dan kagum atas kebranian orang tersebut. Kemudian dengan lantang si penyebrang tali itu menantang semua penonton, “siapa yang berani duduk di pundak saya untuk ikut menyabrang melewati seutas tali itu, untuk menyebrang ke gunung sana dan kembali lagi kesini?”. Tak ada satupun dari antara penonton itu mau untuk duduk di pundak si penyebrang. Kemudian berkata lagi orang itu kepada para penonton sekali lagi, namun toh juga tak ada yang mau. Dari kejauhan terdengar seorang berteriak, “saya mau!”. Seorang remaja berlari dari kejauhan para penonton. Tanpa bertanya banyak kemudian anak remaja itu naik kepundak sang akrobatik itu, dan menyebranglah si akrobatik itu dengan memikul seorang anak remaja itu. Dengan penuh konsentrasi orang pengakrobat itu menyebrang dan kemdian kembali lagi menyebrangi tali itu. Di sambut tepuk tangan yang meriah oleh penonton, anak remaja itu tersenyum dan lega ketika turun dari pundak seorang pengakrobat itu. Salah satu penonton mendekatinya, kemudian bertanya “kenapa kamu bernai duduk di undak orang itu?”, itu sangat berbahaya, kalau kamu jatuh kedalam jurang itu, maka kamu akan mati. Anak remaja itu tersenyum kembali, seraya berkata “saya bernai karena dia adalah ayah saya”. Terkejutlah semua penonton dan ada juga yang berkata, anak utu benari karena orang yang menyebrang itu adalah ayahnya. Dari cerita di atas menjleaskan banyak hal, hal pertama adalah kita melihat kita percaya kepada Sang Kuasa, banyak melihat karyaNya yang besar namun banyak orang yang hanya menjadi penonton dan kagum akan karyaNya yang dasyat. Banyak orang percaya namun tak mau benar-benar percaya, walau sudah melihat kenyataan. Dan seorang anak remaja itu menceritakan jika kita benar-benar percaya kenapa kita harus ragu, harus kawatir untuk terjatuh walau jurang itu ada di bahwahnya. Jika kita percaya pada Sang Kuasa percayalah dengan sungguh, walau seakan kita di bawah melalui jurang yang dalam, namun perlindunganNya akan tetap ada. Tak akan di biarkan kita memalui jurang itu dengan sendiri saja, Sang Kuasa akan selalu menggendong kita hingga sampai pada sebuah tujuan dalam rencanaNya yang besar. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di facebook dengan alamat mulyono, soebroto. Twitter @mulyonosoebroto dan blog spot http://bit.ly/progresifkupang.com.