Jumat, 23 Oktober 2015

DARI PEMULUNG KEPADA PEMULUNG


Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan seorang buruh angkat kotainer, seorang bapak yang sudah cukup umur. Bersama beberapa anak muda yang kelihatannya adalah anak dari bapak tersebut, dan kenyataan memang benar beberapa anak adalah anak kandung dari bapak tersebut. Dan yang lain adalah teman dari bapak dan anak itu. Mereka dengan semangat mengangkat barang dari dalam container yang berisi barang dagangan yang lumayan beratnya. Saya sempat ngobrol dengan bapak tersebut, sembari saya bertanya apakah anak-anak ini masih sekolah.? Dan bapak itu menjawab ya.. nah disini saya mulai bertanya apakah semua masih sekolah bapak tersebut menjawab, bukan saja sekolah namun ada di antara para buruh itu adalah kepala sekolah, guru dan mahasiswa. Waw saya mulai tertarik lagi untuk terus bertanya-tanya siapa mereka. Ternyata mereka adalah sekelompok pemulung yang punya sekolah untuk pemulung juga, semua yang saya tulis atas ijin secara lisan kepada mereka. Bapak yang setengah baya itu ternyata ketua yayasan untuk anak-anak para pemulung. Mereka bekerja untuk memberikan biaya sekolah tersebut, dan juga biaya kehidupan sehari-hari. Saya tercengang mendengar itu semua, hingga saya ingin menulis cerita kehidupan mereka. Asal mula bapak itu memiliki inisiatif lantaran melihat p[ara anak-anak pemulung yang tak bersekolah dan berat akan biaya sekolah jaman itu. Sekoloah ini sekarang ada 80 anak didik yang tak dikenakan biaya dalam bersekolah dan yayasan harus tetap mebayar semua biaya yang ditimbulkan. Waw luar biasa yang dilakukan mereka hingga mereka mendirikan sekolah untuk sesama pemulung. Tak banyak mereka dapatkan dari ongkos kerja buruh angkut itu, namun mereka tetap menyisihkan sebagian uangnya untuk sekolah pemulung itu. Tak banyak yang tahu diantara sodara kita masih ada yang berkorban demi orang lain, tak banyak perhatian kepada mereka, namun mereka tetatp berjuang melakukan untuk orang lain. Saya kagum kepada mereka, mungkin apa yang mereka lakukan tak bias saya lakukan. Dari tulisan inilah saya melaukan untuk menjadi contoh bahwa apapun yang kita lakukan untuk sesame akan mendatangkan kebaikan bagi anak-anak cucukita. Dengan menulis semua cerita ini saya juga tak bias berharap banyak, hanya ingin berbagi ceria dan bahagia bersama agar kita semua bisa belajar berbagi untuk sesama. Sulit ekonomi tak membuat bapak dan anak-anak itu berhenti berjuang untuk para sodara mereka, para sahabat mereka dan demi masa depan generasi disekitar mereka. Teruslah berjuang sodara-sodaraku para pejuang modern semua yang kalian lakukan adalah sebuah ibahdah yang sejati untuk saling memberi kasih dan sayang untuk sesama. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 085100111788, juga pembaca bisa add di facebook saya dengan alamat mulyono subroto II dan kunjungi website saya di www.mulyonosubroto.com untuk setiap harinya mendapatkan kata kata motivasi.

Jumat, 02 Oktober 2015

ADMIRAL

Beberapa waktu lalu saya nonton video berjudul admiral, film ini menceritakan tenang perjuangan sorang laksama laut yang gagah perkasa. Seorang laksama yang berani dan terus berjuang sampai titik penhabisan yang mungkin sudah tak mungkin untuk melawan musuh yang begitu besar. Peperangan belum dimulai sang laksamana membuat kapal yang tak terkalahkan dalam bayangannya yang besar, mungkin seribu musuhpun tak akan pernah bisa melawannya. Pasukan yang tersisa hanya tinggal beberapa, yang mungkin tak akan bisa mengalahkan musuh yang besar. Dengan kegigihan terus sang laksamana berjuang, walau kapal yang sdh di rancang hangus karena penghianatan seorang perwiranya. Tibalah peperangan esok akan memperjuangkan keutuhan negaranya, dengan sisa kapal dan pasukan yang tersisa. Melihat pasukan musuh yang memiliki sekira tiga ratusan kapal, sang laksamana tak gentar walau sisa dari kapalnya hanya duaabelas kapan saja. Ya dari ukuran saja tak mungkin dari juumlah tak mungkin, tapi laksamana terus berjalan menuju medan perang. Tak hanya itu arus laut yang ada sangat tak bersahabat dengan laksamana, yaitu adanya pusaran air yang kuat dan sudah di perkirakan akan menelan kapal sang laksamana. Tapi dengan semangat yang besar laksamana terus berjuan walau kemungkinan kecil untuk menang dalam peperangan. Namun kenyataanya menang dengan baik, walau sisa yang ada dan dengan semanagat yang besar. Para pembaca, semua tantangan akan terasa sangat besar dan tak lagi mampu kita hadapi dalam situasi sekarang, pertumbuhan ekonomi begitu meresahkan. Belum lagi lapangan pekerjaan semakin sulit di jaman ini dan belum lagi kebutuhan makan dan minum yang di butuhkan setiap harinya. Seakan tak lagi mampu kita menghadapinya, sehingga semua cara harus di coba walau dengan menambah waktu lagi. Inilah jaman yang harus dihadapi dimana kita ada hari ini yang tak lagi memungkinkan dilakukan menurut akal sehat kita. Namun harus dihadapi untuk melanjutkan kehidupan demi anak-anak dan generasi kita. Seperti laksamana dalam film admiral yang saya tonton, yang kemungkinan tak ada namun terus berjuang dan semestapun mendukung dan juga tak lupa dimulai dengan doa untuk meminta kekuatan dari Sang Kuasa. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 085100111788, juga pembaca bisa add di facebook saya dengan alamat mulyono subroto II dan kunjungi website saya di www.mulyonosubroto.com untuk setiap harinya mendapatkan kata kata motivasi.