Minggu, 19 Agustus 2012

Kesetiaan Yang Indah

Kesetiaan Yang Indah Sebuah keluarga dalam cerita kehidupan yang pernah saya tonton, rumaha bagai istana tak ada barang yang tak mahal dalam isi rumahnya. Pengusaha perkebunan yang besar dan lebih dari kecukupan. Ada kepala kebun, kepala para pekerja bahkan kepala rumah tangga yang setia dalam bekerja. Yang akan saya angkat adalah cerita dari pada seorang ibu dan juga adalah kepala rumah tangga yang sudah lama bekerja dalam keluarga ini. Pegapdiannya sudah lebih dari 10 tahun berlalu. Kemudian sang tuan menyuruhnya beristirahat dan berhenti mengabdi. Pulang ke perkampungannya seorang kepala rumah tangga membangun kebahagian bersama anak dan cucunya. Selang 10 tahun kemudian terjadilah sebuah kekacauan di kota itu dan pemilik kebun kebetulan saja tidak di rumahnya, semua anggota keluarganya lari hingga sampai ke perkampungan di mana kepala keluarga yang dulu bekerja di rumah pemilik kebun itu. Melihat dari kejauhan ibu itu melihat dan berlali menyambut anak – anak dan istri dari tuan pemilik kebun itu, memeluk dan bahagia rasanya. Selang satu tahun tuan pemilik kebun itu mencari keluarganya yang sudah di katahui bahwa pastilah ada di perkampungan yang paling dekat dengan kotanya. Kotapun sudah tenang dan berjalan seperti biasa, maksud sang tuan kebun menjemput kembali sanak keluarganya untuk di bawanya pulang. Mereka bersama – sama kembali ke perkebunan itu juga semua keluarga kepala keluarga yang dulu bekerja di dalam rumah tuan pemilik kebun itu. Dari cerita di atas saya melihat sebuah kesetiaan seorang pekerja akan menjadi berkat bagi seisi rumahnya. Mungkin saat ini kita mengapdi di sebuah perusahaan yang besar, walau itu di tuntut menjadi seorang yang profesional harusnya ada sebuah rasa kesetian terhadap tuannya. Mungin saat ini tak ada yang tahu dan tak ada yang memperhatikan kita namun percayalah bahwa Tuhan tak pernah tinggal diam meilhat kita. Contoh cerita di atas hanya sepenggal saja dan mungkin perbandingannya hanya 100 banding 1 atau bahkan 1000 banding 1. Namun marilah kita memilih 1 diantara 100 dan diantara 1000 itu, yang nantinya akan mendatangkan sebuah kebahgiaan dalam isi rumah kita. Ketulusan dalam kesetiaan pasti akan menjadikan sebuah pengalaman yang manis untuk sebuah keindahan. Seorang ibu kepala rumah tangga tidak pernah tahu bahwa nantinya akan di bawah kembali oleh tuannya untuk hidup bersama dalam kemewahan yang besar, yang ibu itu tahu bahwa ada sebuah kesetiaan melakukan apa yang seharusnya ia lakukan. Dalam hidup kita tak pernah akan tahu apa yang akan terjadi besok dan lusa. Nabi Nuh adalah sebuah sejarah jaman dahulu, kita tahu bahwa dia tak pernah tahu kenapa harus membuat bahtera di atas gunung yang di tertawai oleh kaumnya pada saat itu, dan tak pernah tahu bahwa hujan akan datang begitu dasyat nantinya. Namun yang dia tahu hanyalah setia dan taat melakukannya, dan akhirnya seisi rumahnya terselamatkan dari banjir yang besar. Kita tak pernah tahu kenapa harus ada di posisi bawah atau atas saat ini, namun marilah ketahui bahwa Tuhan punya rencana dalam hidup kita agar semua orang yang di sekitar kita di berkati. Jadilah 1 diantara 100 dan jadilah 1 diantara 1000 cerita yang menjadi sebuah keindahan dalam hidup nanti. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di toko - toko buku seperti Kalam Hidup, Gramedia dan lain – lain atau add di facebook dan twitter saya dengan alamat mulyono soebroto atau dapat bi baca di http://bit.ly/progresifkupang.com.

Kamis, 09 Agustus 2012

Cerita Kemurnian Cinta

Cerita Kemurnian Cinta
Masih adakah cinta sejati, jaman boleh saja berubah dengan kemajuan pemikiran manusia yang pesat dan boleh juga berubah karena memang sudah waktunya berubah. Namun adakah sebuah perubahan dalam cinta. Inilah yang mungkin sudah punah di telan oleh perubahan jaman, murikah cinta saat ini atau karena keupasan hanya memberikan kepuasan batin yang tak terkendali ataukah karena status yang memberi dorongan harus punya sebuah cinta. Mari kita simak cerita ini, yang pernah saya tonton sebuah cerita kemurnian cinta walau semuanya berubah dari awal dan juga pada akhirnyapun tak ada perubahan. Seorang wanita yang mengalami enyakit leokimia sedang memadu cinta dengan seorang lelaki yang sehat dan sungguh tampan dan elok rupanya. Waktu sisa 60 hari dalam kehidupan wanita itu demikan vonis dokter, namun kekasihya tetap melayani dan setia mencintainya. Suatu saat karena cinta yang mendalam wanita ini mengusir lelaki tersebut untuk pergi darinya. Lelaki itupun pergi dan dalam hati timbul pertanyan, apa yang dia cari ketika semua cinta itu mengusir dirinya untuk pergi. Dalam kehidupannya tak di temkan citanya lagi, kekosongan dalam dirinya membuat lelaki itu pergi kembali menemui cintanya lagi. Dalam kesedihan wanita itu menerima kembali sang kekasih yang tulus murni mencintainya. Kemudian lelaki itu memegang tanganya dan memberikan cincin perniahan, ternyata lelaki itu mengajaknya untuk menikah. Tangis kegembiraan dan kesedihan timbul namun itu harus diterimanya demi sebuah cinta yang hanya bisa di nikmati dalam waktu sekejap. Menikahlah mereka, bersama memadu namun tak seperti layaknya kebahagiaan kehidupan manusia yang sehat. Mereka berpergian dengan sepeda saja namun tak bisa di bonceng di belakan. Harus hati – hati dan pelan untuk berkendara. Pantai indah membuat mereka bahagia walau wanitanya hanya bisa duduk di pangkuan lelaki kekasihnya. Bahagia juga datang demia sebuah cinta yang tulus, pantai terlihat matahari terbenam. Indah memukau sebuah waktu yang tak ingin mereka lalui dengan cepat, secepat hari berganti. Tepat 60 hari wanita itu bangun pagi dngan darah yang keluar dari mulutnya dan berakhirlah hidupnya. Tangis sedih kecewa dan semuanya menjadi satu dalam hati si lelaki itu, namun dia harus rela untuk pergi selamanya. Awal memberikan cintanya seorang laki – laki tahu apa yang terjadi dan akhirpun lelaki itu tahu apa yang akan terjadi, tapi cintanya tak pudar demia sebuah keadaan. Situasi boleh demikian namun respon sebuah cinta yang tetap terjaga demi sebuah kebahagian walau hanya sesaat. Disinilah sebenarnya kemurnian cinta, bukan karena ingin memuaskan batin saja cinta itu ada, bukan karena materi saja cinta itu bertumbuh, dan bukan karena sebuah keterpaksaan cinta itu murni. Dalam semua itu cinta haruslah murni karena sudahlah kita memilih demi sebuaah keindahan walau itu hanya sesaat. Berikanlah cinta kita kepada pasangan yang telah kita pilih, jangan karena keadaan yang membuat kita ergi meninggalkan cinta murni itu. Walau apapun yang terjadi marilah kita belajar untuk memberikan yang terbaik kwalitas cinta kita kepada pasangan yang sudah kita ilih. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di toko - toko buku seperti Kalam Hidup, Gramedia dan lain – lain atau add di facebook saya dengan alamat moel_kpng@yahoo.com.http://bit.ly/progresifkupang.com.

Kamis, 02 Agustus 2012

BERBAGI DAN MEMBERI

BERBAGI DAN MEMBERI
Pembaca yang terkasih, kelembutan yang dibimbing oleh hati yang damai tidak akan pernah bermusuhan dengan siapa-siapa, termasuk tidak bermusuhan dengan kekerasan. Namun jika ada kelembutan dalama hati itu bak ruang yang memberikan tempat kepada apa saja dan siapa saja untuk leluasa bertumbuh dalam damainya hati. Memang kita tak pernah tahu dari mana datangnya sebuah kekerasan hati, namun dari jaman dahulu sudahlah ada hati yang keras seakan tak pernah berujung untuk di sadari oleh sebagian besar manusia. Padahal keindahan tersebar di sepanjang perjalanan hidup kita adalah sebuah kesabaran dan ketulusan untuk terus menjalani kehidupan yang penuh tantangan hingga akhir nanti masih ada iman yang benar dalam hati setiap kita untuk mencapai sebuah rencana Tuhan yang besar, dan bukan karena kerasnya hati yang penuh dengan sepotong kebencian. Saling berbagi tak harus menjadi sempurna, saling memberi tak harus selalu memiliki uang yang banyak, namun berbagi perlu ketulusan dan memberi perlu keiklasan yang besar. Tulus berbagi walau itu hanya sebuah kata yang membangun, walau itu hanya sekedar menolong ketika terjatuh namun di situlah sebuah ketulusan, ketika kitaa memiliki uang Rp. 10.000,- dan dapat ilas memberi Rp. 1.000,- yang mungkin seribu itu berarti bagi sesama kenapa kita tak mau iklas membaginya. Itulah sebuah ketulusan dan keiklasan yang sungguh nyata dalam hidup ini, yang nyata, maka kita adalah seorang yang sungguh spesial bagai sesama. Punya sedikit atau banyak uang itu adalah sebuah kesempatan untuk berbagi dengan sesama, punya pendidikan yang tinggi juga adalah sebuah kesempatan untuk saling berbagi ilmu dengan sesama. Kespesialan inilah yang mungkin jarang dan langka kita temui untuk sebuah kehidupan yang penuh dengan keegoan saat ini. Namun jangan pernah pedulikan orang lain untuk menjadi yang spesial, tak perlu peduli akan oarng lain agar kita dapat saling berbagi dan tak perlu juga peuli akan orang lain ketika kita memberi, percayaalah bahwa Tuhan tak pernah akan menutup mata untuk melihat yang spesial di hadapanNya. Teruslah berbagi dan teruslah memberi, sebab apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di toko - toko buku seperti Kalam Hidup, Gramedia dan lain – lain atau add di facebook saya dengan alamat moel_kpng@yahoo.com.http://bit.ly/progresifkupang.com.