Senin, 07 Oktober 2013

Mawar Berduri Itu Indah

Mawar Berduri Itu Indah Mawar berduri itu indah, melati tanpa duripun itu indah, tak ada beda dalam keindahan. Kedudukan tinggi itu baik, namun kedudukan yang belum tinggi itupun baik, semua tak ada beda dalam kebaikan. Penghasilan tinggi itu baik, penghasilan rendah itupun baik adanya, tak ada pula perbedaan dalam kebaikan. Yang membedakan hanyalah ukuran masing - masing pemikiran kita dalam mengukurnya. Mari kita berandai, seandainya mereka yang berkedudukan tinggi bersyukur atas apa yang sudah di raihnya, seandainya mereka yang berkedudukan di bawah bersyukur dengan apa yang telah di dapatnya, pasti kita semua tahu apa yang terjadi, keharmonisan itu ada. Berandai lagi tentang penghasilan, seandainya yang berpenghasilan tinggi itu bersyukur atas apa yang sudah didapat, seandainya yang berpenghasilan pas rendah itu bersyukur. Maka semua keindahaan dan semua kebaikan akan nyata dalam hidup ini. Mawar berduri adalah lambang penderitaan dalam kehidupan, tanpa duripun adalah sebuah lambang perjalanan kehidupan yang akan menghantar kita dalam keindahan nantinya. Ketika ada kesempatan berbuat yang tidak baik, marilah kita melakukan kebaikan walau sakit di awal namun akan indah di akhirnya nanti. Artinya jika kita dapat berbuat kebaikan, kenapa kita harus meniru yang tidak baik. Terkadang memang kita bertanya kenapa hidup ini selalu bermasalah, kenapa hidup ini penuh penderitaan, rasanya tak kunjung berhenti semua itu datang dalam hidup ini. Pernah saya membaca entah dimana saya lupa, namun kata kata ini sangat berinspirasi dalam kehidupan saya, "bukan karena kebahagian kita mengucapkan syukur, namun karena ucapan syukurlah yang mebuat kita bahagia". Masalah tetap akan datang selama kita masih berada di bawah matahari, sebab itulah konsukwensi kehidupan. Tinggal bagaimana kita merespon sebuah masalah itu, apakah kita akan menikmatinya ataukah kita mengambil keputusan untuk selalu berjuang menjalaninya. Mari kita berandai kembali, jika dalam ucapan syukur itu terdapat sebuah kebahagian kenapa kita tak selalu mengucapkannya. Tetaplah bersyukur dalam segala hal, karena disitulah akan terpancar rasa kebahagian yang nyata. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan buku saya berjudul Mendaki Gunung Kesempatan di toko buku Gramdia dan toko buku Semangat Kuanino atau add di facebook saya dengan alamat mulyono soebroto.

Senin, 23 September 2013

PERJUANGAN NYATA

PERJUANGAN NYATA Beberapa hari lalu seorang teman di Jakarta mengirim saya sebuah renungan yang sangat indah dan bersinggah dalam hati saya. Dan saya ingin sekali membagikannya, untuk para pembaca setia tulisan saya ini. Di kisahkan seorang anak di China ia baru berumur 10 tahun merupakan satu-satunya anak yang dari 1,4 milyar jumlah penduduk China. Menengabdi pada sang ayahnya, yang senantiasa kerja keras dan pantang menyerah, serta mempunyai prilaku dan ucapannya yang menimbulkan rasa simpati. Hidup dalam kemiskinan membuatnya harus bekerja keras untuk menghidupi ayahnya sebab sang ibu sudah pergi meninggalkannya. Secara umur ia adalah masih sangat terlalu kecil untuk memikul tanggung jawab yang berat ini, namun ia tetap berjuang. Ia bersekolah dengan berjalan kaki melewati hutan kecil. Karena tidak sarapan, diperjalanan itu ia makan daun-daun, biji-bijian dan buah-buahan yang ia temui. Kadang ia mencoba memakan sejenis jamur atau rumput, sehingga ia tahu mana yang masih bisa diterima lidahnya dan mana yang tidak. Pulang sekolah, ia bekerja membelah batu-batu besar. Upah sebagai tukang batu digunakan untuk membeli beras dan obat-obatan untuk ayahnya. Setiap hari ia menggendong ayahnya kekamar mandi, menyeka dan juga memandikan ayahnya. Ia membeli beras dan membuatkan bubur untuk makan ayahnya. Segala urusan ayahnya lainnya pun ia yang mengerjakannya sendirian. Obat yang mahal dan jauhnya tempat berobat membuat anak ini berpikir untuk menemukan cara terbaik untuk mengobati sang ayah. Ia pun belajar tentang obat-obatan melalui sebuah buku bekas yang ia beli. Ia mempelajari bagaimana seorang suster memberikan suntikan. Setelah merasa mampu, ia sendiri yang menyuntik ayahnya. Anak ini menerima penghargaan setelah ia berjuang selama beberapa tahun. Dalam peanugrahan ia ditanya oleh panitia apa yang ia inginkan untuk bisa hidup bahagia, apakah uang, ataukah apa saja, sebab di acara itu ada banyak pengusaha kaya. Anak ini hanya menjawab yang saya inginkan adalah ibu saya kembali bersama kami. Para pembaca yang bahagia dari cerita ini saya mendapatkan sebuah kekuatan baru. Dimana situasi bukan masalah untuk kita tetap berjuang menjalani hidup ini, hanya kemauan kitalah yang memberi kekuatan hingga kita bisa menjalani kehidupan yang penuh dengan tantangan ini. Sifat tidak pernah kompromi dengan keadaan inilah yang membuat saya ingin selalu berjuang untuk sebuah kebahagian walau nantinya hanya ingin mendapatkan sesuatu yang sederhana. Anak ini hanya ingin ibunya kembali bersama untuk melalui jalan cerita kehidupannya, tak mau lebih dari itu. Apakah tujuan hidup kita? Selain adalah kebahagiaan. Bahagia itu bukan masalah berapa banyak materi yang bisa kumpulkan, seberapa tinggi derat, sebarapa kedudukan yang bisa di kuasai, namun seberapa yang bisa kita rindukan untuk selalu bersama dengan orang yang kita cintai, kasihi dan sayangi. Banyak dengan mengumpulkan harta jarang berkumpul dengan keluarga, banyak mengejar derajat meniggalkan sahabatnya, banyak yang mengejar kedudukan meninggalkan orang yang selalu mencintainya. Dari sinilah saya sungguh sangat kagum akan anak kecil ini, yang memberi saya pelajaran yang sangat bearti untuk selalu memberikan yang terbaik buat orang orang sekitar kita yang kita cintai, yang kita kasihi dan yang kita sayangi. Berilah mereka kebahagian yang mereka butuhkan, teruslah berjuang walau kita tak pernah tahu hasil nantinya, sebab Tuhanlah yang tau apa yang layak kita terima nanti, untuk sebuah kebahagian yang nyata. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan buku saya berjudul Mendaki Gunung Kesempatan di toko buku Gramdia dan toko buku Semangat Kuanino atau add di facebook saya dengan alamat mulyono soebroto.

Minggu, 09 Juni 2013

Kebohongan Cinta Kasih

Sahabat terkasih para pembaca yang setia, mungkin kita pernah membaca atau mendengar sebuah cerita tentang kebohongan seorang ibu terhadap anaknya. Ketika sang anak lapar ibupun mengusahakan untuk mendapatkan makanan, setelah mendapatkan makanan, ibupun berkata makanlah dahulu nak, sebab ibu masih belum lapar. Padahala ibunya sudah sangat lapar karena sudah seharian belum makan, ya itu kebohongan seorang ibu untuk anaknya. Kali ini saya mau menceritakan tentang kejadian yang nyata di sekitar saya di Kota kupang ini, beberapa hari lalu saya bertemu sahabat sahabat saya anak - anak ojek motor di bilangan jalan Wali Kota. Kami bercerita namun tiba tiba salah seorang sahabat bercerita tentang seseorang yang katanya jatuh dari pohon kelapa. Awalnya seorang anaknya menginginkan kelapa muda, karena sayangnya terhadap anaknya maka tanpa berpikir lagi sang ayahpun naik sebuah pohon kelapa yang pada saat itu angin sedang menerpa kencang di kota ini. Sesampai di atas pohon kelapa angin makin kencang dan akhirnya terdengar bunyi yang keras, menandakan sesuatu terjatuh dari pohon kelapa itu. Namun bukan buah kelapa yang terjatuh, itu suara sang ayah yang jatuh hingga patah tulang dan tidak sadarkan diri. San anak hanya bisa menangis dan kaget, setelah sadar maka ayah dan anakpun pulang. Namun ayahnya berkata "nak jika nanti mama menanyakan, beri tahu mama ayah jatuh dalam got". Ini kebohongan, namun sekaligus sebuah bukti cinta buat sang ibu/istrinya. Cinta dan kasih tak harus berkata saja, namun juga seharusnyalah dengan tingkah laku yang benar benar menunjukkan bahwa cinta itu ada dalam hatinya dan dalam kesehariannya. Padahala kita bisa mereka bahwa harga dari sebuah buah kelapa sangatlah terjangkau, namun keadaanlah yang tak memungkinkan untuk membeli, alhasil apa yang terjadi. Fenomena kehidupan kotapun sangat membuktikan sebuah kenyataan yang tak dapat tertawar. Namun di balik itu semua ada cinta di dalamnya, hidup bahagia untuk sebuah cinta yang dalam demi sebuah keluarga yang utuh, walau kebohongan mencuat demi sebuah kasih yang tak ternilai. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan buku saya berjudul Mendaki Gunung Kesempatan di toko buku Gramdia dan toko buku Semangat Kuanino atau add di facebook saya dengan alamat mulyono soebroto.

Jumat, 01 Maret 2013

Tantangan

Tantangan Perjalan kehidupan akan penuh dengan tantangan, dan seharusnyalah kita bertahan, sebab Tuhan tak tidak pernah berjanji hidup ini tak akan pernah ada masalah, namun Tuhan selalu berjanji bahwa setiap masalah tak akan pernah melebihi kekuatan kita. Keseharian kita di perhadapkan dengan sebuah tantangan demi tantangan, pastinya begitu sebab tak ada manusia yang ada di bawah matahari ini yang tak akan bertemu dengan sebuah tantangan dalam hidupnya. Ringan berat itu semua adalah cara kita meresponnya. Ketakutan pasti ada namun hidup dalam ketakutan adalah sebuah ketakutan yang sangat agut. Pembaca yang terkasih, Tuhan tak akan pernah meningalkan kita walau itu hanya sedetik. Buatlah tantangan itu menjadi sebuah ujian untuk manaikkan level kita ke level yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Ketia saya menulis tulisan ini saya baru saja pulang kerja dan saya harus menulis artikel saya di koran harian TIMEX ini untuk saling share pengalaman dalam hidup dan saling berbagi untuk para pembaca. Capek pasti ada, lelah pasti terikut didalamnya, namun saya harus menyelesaikannya untuk mengisi kolom dalam harian ini. Apakah yang ada di benak pembaca saat ini?.mungkin akan beragam penilaian. Kekuatan kita, saya dan pembaca sangat terbatas bukan, namun setiap apa yang kita hadapi tidak akan melebihi apa yang ada pada kita. Bukti nyata adalah kita sudah sampai hari ini, dengan melalui kemarin. Banyak tawa, canda, bahagia, sedih, menyesal dan masih banyak lagi yang lain yang sudahlah kita lalu hingga kita sampai hari ini. Mari kita renungkan bahwa kita sudah melalui semua tantangan yang ada bukan.? Kemudian apa yang sebenarnya yang tertakuti jika kita sudah melalui hari kemarin dan sampai hari ini. Mari para pembaca sekalian kita terus berjuang demi sebuah tujuan hidup ini yang sudah Sang Kuasa rancangkan dalam hidup kita dan lakukan yang terbaik sebisa kita bisa lakukan. Namun tetaplah berserah kepada Sang Kuasa agar semua yang kita lakukan penuh dengan bimbinganNya. Tetaplah berjuang raihlah semua kebahagian nyata nanti. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan buku saya berjudul Mendaki Gunung Kesempatan di toko buku Gramdia dan toko buku Semangat Kuanino atau add di facebook saya dengan alamat mulyono soebroto.