Selasa, 12 Juli 2011

AYAHKU CINTAKU

AYAHKU CINTAKU



Pembaca yang terkasih, pada masa kecil saya saya teringat kepada sebuah judul lagu"Chiu kan tang buei bo" lagu ini menceritakan seorang penyanyi yg tak pernah terkenal menjadi terkenal, sebelumnya dan memiliki seorang ayah yang hanya bekerja sebagai seorang pemulung botol bekas. Dan harus menjualnya setelah terkumpul banyak. Itu iya lakukan untuk menghidupi seorang anaknya yang manis dan cantik. Juga dia mempunyai bakat untuk menyanyi. Anak yang memiliki talenta untuk bernyanyi dengan suaranya, keterkenalanlah yang ia nikmati. Namun setelah terkenal tak mau pernah mengakui ayahnya lagi yang hanya seoarang pemulung botol – botol bekas. Terkenal adalah gaya hidupnya, kelimpahan materi membuat dia lupa akan kesetiaan sang ayah yang selalu menemani dikala iya sedih pada waktu dihina oleh teman sekolahnya, ketika suka disaat sang ayah mendapat sebuah berkat materi. Ia sudah melupakan perjuangan seorang ayah, yang tak pernah kiranya di dalam dunia ini menyebutnya bekas ayah. Sang ayah pergi ke kota untuk menemuinya, namun apa yang didapat sang pejuang bagi dirinya yang sebnarnya. Tak ada pengakuanlah yang ayahnya dapat, penolakan dan seakan tak pernah ia merasa memiliki ayah. Dan setelah ayahnya tiada barulah penyesalan itu αϑα. Namun tak αϑα lagi yg dapat diperbuatnya. Penyesalanlah datang dan juga ia raih. Mungkin hal ini kita sering temui di kesahrian kita, tak pernah menghormati ayah atau ibu kita. Padahal dalam dunia ini tak ada yang pernah menjadi bekas, mantan atau apapun kata yang memberikan label kepada orang tua kita. Namun yang ada hanya dia adalah orang tua kita. Demi sebuah impian, demia sebuah keegoisan kita yang tinggi demi karir atau demia apapun juga janganlah kiranya kita merelakan sebuah pengorbanan orang tua kita. Kita tak dapat memilih dimana kita mau dilahirkan, kita tak dapat meminta kepada Sang Maha Kuasa untuk dilahirkan sebagai anak dari pejabat, presiden , dan sebagainya. Itu semua konsukwensi kita telah terlahir kedunia ini. Sebab Tuhan tak pernah salah untuk menempatkan kita dalam dunia ini. Penyanyi ini telah menghilangkan kesempatan untuk berbakti kepada orang tuanya, walau pada akhirnya dia bertobat dan kembali kejalan yang benar, namun dia sudah meninggalkan kesempatan yang terindah dalam hidupnya. Mungkin penyanyi itu dapat kesempatan untuk kembali kejalan yang benar, namun bagaimana jika tak ada lagi kesempatan itu. Hari ini saya mau berkata “masikah kita tak mau menghormati orng tua kita”.. mari kita rubah gaya hidup kita, Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto dan pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya setiap hari di facebook atau twitter saya dengan alamat mulyono soebroto untuk facebook dan mulyonosoebroto untuk twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar