Senin, 02 Juli 2012

PERBEDAAN

Apa yang sebenarnya dicari dalam hidup ini, melihat ada yang berpenghasilan 5000 perhari bisa hidupin 4 anak, ada yang penaghasilan 3jtperbulan tapi tak pernah cukup untuk kebutuhan diri sendiri. Salahkan diamana kita berada? “tidak”! sebab kita adalah sebuah fungsi untuk dunia ini. Mungkinkah ini keadilan? “ya”.. Sebab Tuhan ingin menyatakan kebesaranNya, dimana ada sebuah keku atan dan ada sebuah kelebihan penyertaan Tuhan, ada yang berkelebihan pendapatan per bulannya masih kekurangan untuk dirinya sendiri saja. Diamana keadilannya? Itulah yang akan di pertanyakan banyak orang, ketika benar benar kita dalam keadaan kekurangan maka nyata potensi dalam diri kita untuk mengatur keuangan, dan kekita berlebihan keuangan maka tak akan lagi tertata pengeluaran untuk sebuah kesenangan, sebab akhir bulannya akan menerima uang yang sama pada waktu awal bulan itu terima. Keinginanpun mencuat tinggi tak terkendali, itulah sebuah fenomena yang nyata dalam hidup ini. Walau tidur dalam kasur yang lapuk dan lembab karena hujan yang meneteskan air kedalam rumah yang cukup di huni oleh seorang saja, namun berenam mereka bersama menikmati sesaknya kapuk yang lembab. Anak anak sekolah tanpa ada pengeluhan yang berarti, terus dan terus menghadapi jalan ini yang mungkin bagi mereka hanya setapak namun jelas kemana mereka pergi. Dalam perjalanan mereka pasti menemukan sebuah pohon yang berbuah lebat hanya menikmati hasil pemberian pemilik. Menikmati sedikit bersama mereka merasa sebuah pemberian yang berarti. Untuk meneruskan perjalanan hidup ini, inilah perjalan walau kekurangan namun masih ada seorang pemilik materi berbagi untuk sebuah kebersamaan. Namun ada yang pula yang beralaskan sebuah per yang halus terlapis oleh spon yang tipis, lembut dan nyaman. Namun selalu berkekurangan oeh sebuah keinginan diri yang mencuat ke eprmukaan sekan tak terbendung oleh sebuah keterbatasan materi. Keadilan lagi mulai berbicara untuk sebuah rana kehidupan ini. Pernah saya baca seorang CEO menulis “terlahir dalam kemiskinan itu bukanlah salah kita, namun itulah garis kehidupan yang sudah San Kuasa berikan dan tak dapat bisa kita rubah, namun memilih hidup di dalamnya adalah sebuah kekliruan”. Artinya kita tercipta adalah sebuah fungsi yang besar namun kitalah yang tak mau memfungsikannya sebuah fungsi itu. Sebuah alat telekomonikasi di ciptakan adalah untuk berfungsi mendekatkan yang jauh, namun jika rusak akan di buang oleh pemiliknya. Jiak berfungsi dengan baik pastilah terus menerus di pakainya. Sama dengan dua buah pohon yang ditanam oleh seseorang yang sama sama di beri pupuk dan air untuk bertumbuh dan kelak akan mendatangkan buah. Namun setelah musim berbuahnya salah satu pohon tak berbuah untuk di panen, yang satu berbiuah dan untuk di panen. Maka sang pemilik akan menebang pohon yang bebuah untuk dijadikan kayu api yang akan musnah ditelan oleh api itu sendiri. Demikianlah hidup ini ada pohon yang berbuah akan selalu di pelihara hidupnya, namun yang tak berbuah maka akan di musnahkan untuk selamanya. Hidup adalah sebuah pilihan yang harus kita lakukan dan putuskan hari ini, jadilah pohon yang mana dapat mengahsilkan buah untuk sebuah tujuan yang mulia. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto, pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di toko - toko buku seperti Kalam Hidup, Gramedia dan lain – lain atau add di facebook saya dengan alamat moel_kpng@yahoo.com.http://bit.ly/progresifkupang.com

1 komentar:

  1. saya terinspirasi dari pernyaan bapak ini " Hidup adalah sebuah pilihan yang harus kita lakukan dan putuskan hari ini"..... sebab menurut sy apaun jadinya kita hari esok sbnrnya sdkt tlah trcrmin dr hr ini,,,,

    BalasHapus