Minggu, 12 Juni 2011

Orang Lain Sangat Berharga

Orang Lain Sangat Berharga


Pembaca yang terkasih, mungkin banyak diantara kita yang mengira bila kita berbelas kasih kepada orang lain berarti ia lalu membantu orang itu secara finansial. Namun tidak hanya itu, semua orang hidup di bawah belas kasih orang lain. Namun jika saja kita mau menghargai orang lain dalam kedudukannya saat ini, itupun juga kita sudah membantu apa yang sebanarnya orang lain butuhkan. Missal seorang tukang pijat tuan netra, banyak yang memakai jasanya namun tak banyak yang dapat menghargai keprofesionalannya. Padahal dalam keseharian kita pun harus ingat bahwa kita hidup dalam belas kasihan orang lain. Dengan memberi sekedarnya kepada tukang pijat tuna netra, sudah cukup untuk membeli jasanya, itu mungkin yang banyak diantara kita pikirikan. Padahal jika kita sekarang seorang pekerja mau selalu menerima yang terbaik. Masih banyak contoh yang lain yang mungkin diantara kita melakukannya setiap hari. Namun tak pernah kita sadar bahwa semuanya itu sudah kita lakukan. Jika kita sakit dan pergi berobat ke dokter, kita tergantung pada belas kasihan dokter dan tergantung pada tarip yang sudah ada, namun ada di sisi lain yang hanya seorang tukang parkir, yang terkadang sudah ada taripnya namun banyak yang tak memikirkan tarip itu. Marilah, saya mengajak kepada kita semua untuk saling menghargai atas sesama, sebab orang lain juga sangat berharga bagi kehidupan kita. Tak ada diantara kita yang tak membutuhkan orang lain, tak satupun diantara kita hanya dapat hidup dalam kesendirian saja. Salam perubahan dari saya Mulyono Subroto dan pembaca yang terkasih saya dapat memberikan pelayanan motivasi di perusahaan – perusahaan dan organisasi dengan menghubungi saya di 0380 8111788, juga pembaca bisa mendapatkan kata –kata motivasi dari saya di toko - toko buku seperti Kalam Hidup, Gramedia dan lain – lain atau add di facebook atau twitter saya dengan alamat mulyono soebroto untuk facebook dan mulyonosoebroto untuk twitter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar